1.
Setiap orang melakukan
trade-off
Pelajaran
pertama mengenai pengambilan keputusan dapat dirangkum dalam pribahasa “tidak
sesuatu yang gratis di dunia ini” artinya saat hendak mendapatkan sesuatu maka
kita harus mengorbankan sesuatu yang lainnya. Tradeoff yang dihadapi masyarakat
adalah effisiensi artinya masyarakat mendapatkan hasil optimal dari
sumberdaya langka yang ada. Dan pemerataan yaitu pembagian hasil yang merata
dari sumberdaya langka tersebut terhadap masyarakat.
2.
Pengorbanan biaya untuk mendapatkan sesuatu
Seperti yang
telah dijelaskan pada prinsip pertama, pengertian biaya adalah apa yang kita
korbankan untuk mendapatkan sesuatu. Hal tersebut dalam ilmu ekonomi biasa
disebut sebagai opportunity cost.
3.
Orang berpikir secara rasional
Artinya saat
seseorang menentukan keputusan atau pilihan, orang tersebut bekerja pada
pikiran rasional. Saat menghadapi pilihan untuk melanjutkan sekolah (S2) atau
mecari kerja. Yang ia pikirkan adalah apa keuntungan dari melanjutkan sekolah
yaitu pengetahuan, pekerjaan yang lebih baik dan penghasilan lebih bersar. Atau
memilih mencari kerja dengan keuntungan yaitu lebih cepat memiliki penghasilan
sendiri. Dan kerugiannya, yaitu kehilangan hal-hal dari pilihan yang ia
tinggalkan.
4.
Orang tanggap terhadap insentif
Seseorang
biasanya akan lebih “aktif” saat seseorang tersebut mendapatkan keuntungan
tambahan dari apa yang ia kerjakan. Contohnya seseorang akan bekerja sesuai
porsi saat penghasilannya tetap, tetapi saat ada insentif maka ia akan bekerja
secara ekstra dari sebelumnya.
5.
Perdagangan Menguntungkan Semua Pihak
Pada prinsip
ini yang paling ditonjolkan adalah spesialisasi, contohnya yaitu suatu Negara
akan memproduksi sesuai kemampuan yang paling optimal ( biaya produksi rendah,
kemampuan produksi tinggi, kualitas bagus) yang dimiliki lalu menjualnya ke
Negara lain yang tidak optimal produksinya dari barang tersebut dan barang
produksi yang tidak bisa dihasilkan secara optimal maka Negara tersebut pun
akan membeli dari Negara lain yang produksinya lebih optimal.
6.
Pasar secara umum adalah sarana terbaik untuk mengkoordinasikan
kegiatan ekonomi.
Dengan
menggunakan jenis perekonomian pasar, keputusan-keputusan dari suatu
perencanaan yang terpusat, digantikan oleh keputusan-keputusan dari jutaan
perusahaan dan rumah tangga. Perusahaan memutuskan siapa yang akan dipekerjakan
dan barang apa yang akan diproduksi, kemudian rumah tangga memutuskan akan
bekerja di perusahaan mana dan akan membeli barang apa dari penghasilan mereka.
Perusahaan dan rumah tangga saling berinteraksi di pasar, dimana harga dan
kepentingan-kepentingan pribadi mempengruhi dan memandu keputusan-keputusan
yang mereka buat.
7.
Pemerintah Kadang Mampu Meningkatkan faktor produksi.
Seperti dalam
kasus krisis perekonomian
seperti sekarang diamana banyak perusahaan yang bangkrut dan terjadi kegagalan
pasar, pemerintah dapat turun tangan dan menyelamatkan perusahaan tersebut dari
kebangkrutan, dan menjaga kemampuan produksi sekaligus meminimalisir angka
pengangguran dengan cara melakukan buyout, atau pembelian/pengambil alihan
sebuah perusahaan oleh pemerintah. Walau begitu pemerintah tidak selalu harus
melakukan hal tesebut.
8.
Standar hidup negara bergantung pada kemampuan dalam memproduksi
barang dan jasa
Dinegara dimana
para pekerjanya dapat menghasilakan barang dan jasa dalam jumlah besar per satu
satuan waktu, sebagian besar masyarakatnya hidup dalam standar hidup yang
tinggi. Begitu pula sebaliknya. Hubungannya yaitu tingkat pertumbuhan
produktivitas suatu Negara menetukan tingkat pertumbuhan pendapatan
rata-ratanya.
9.
Harga-harga akan meningkat jika pemerintah mencetak uang dalam
jumlah banyak
Tingginya
tingkat peredaran uang akibat dari tingginya produksi uang itu sendiri,
menyebabkan nilai dari uang tersebut menjadi semakin kurang berharga yang
berdampak pada terjadinya inflasi. Sehingga harga barang naik karena nilai dari
uang tersebut menurun.
10.
Masyarakat menghadapi trade-off jangka pendek antara inflasi dan
pengangguran
Tradeoff antara
inflasi dan pengangguran sifatnya hanyalah sementara, namun dapat berlangsung
bertahum. Dinegara tertentu meningkatnya inflasi akan mengurangi
pengangguran. Namun hal tersebut tampaknya tidak terjadi di Indonesia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar