Sabtu, 03 Mei 2014

Pendapatan Nasional dan Pendapatan Perkapita

1.      Apa yang dimaksud dengan pendapatan nasional?
Pendapatan nasional adalah jumlah pendapatan yang diterima oleh seluruh rumah tangga keluarga (RTK) di suatu negara dari penyerahan faktor-faktor produksi dalam satu periode,biasanya selama satu tahun. Perhitungan tersebut berdasarkan anggapan bahwa pendapatan nasional merupakan penjumlahan biaya hidup selama setahun. Konsep pendapatan nasional pertama kali dicetuskan oleh Sir William Petty dari Inggris yang berusaha menaksir pendapatan nasional negaranya.pada tahun 1665. Namun pendapat tersebut tidak disepakati oleh para ahli ekonomi modern, sebab menurut pandangan ilmu ekonomi modern, alat utama sebagai pengukur kegiatan perekonomian adalah Produk Nasional Bruto (gross National Product, GNP) yaitu seluruh jumlah barang dan jasa yang dihasilkan tiap tahun oleh suatu negara yang diukur menurut harga pasar. Oleh karena itu pengertian pendapatan nasional adalah ukuran dari nilai total barang dan jasa yang dihasilkan suatu Negara dalam kurun waktu tertentu (biasanya satu tahun) yang dinyatakan dalam satuan uang.

I)    Kompoonen dalam pendapatan nasional :

1)       Produk Domestik Bruto (Gross Domestic Product GDP)
Produk domestic bruto merupakan jumlah produk berupa barang dan jasa yang dihasilkan oleh unit-unit produksi di dalam batas wilayah suatu Negara selama 1 tahun. Dalam perhitungan GDP ini, termasuk juga hasil produksi barang dan jasa yang dihasilkan oleh perusahaan/orang asing yang beroperasi diwilayah suatu Negara. Barang-barang yang dihasilkan termasuk barang modal yang belum diperhitungkan penyusutannya, karenanya jumlah yang didapatkan dari GDP dianggap bersifat bruto/kotor. Semua hasil produksi orang/perusahaan asing di dalam negeri yang harus dibayarkan disebut factor income payment to aboard, sedangkan hasil produksi diluar negeri yang diterima disebut factor income receipt from aboard. Apabila yang dibayarkan lebih kecil daripada yang diterima, maka akan terjadi pembayaran ke dalam negeri. Selisihnya merupakan pendapatan neto ke luar negeri atau disebut  net factor income payment to aboard.
Jika net factor income tersebut diberi notasi n maka
GDP – n = GNP atau GNP + n = GDP 

2)            Produk Nasional Bruto (Gross National Product GNP)
Produk Nasional Bruto atau PNB meliputi nilai produk berupa barang dan jasa yang dihasilkan oleh penduduk suatu Negara (nasional) selama 1 tahun. Dalam pengertian PNB (GNP) ini, termasuk hasil produksi barang dan jasa yang dihasilkan oleh warga Negara yang berada diluar negeri, tetapi tidak termasuk hasil produksi perusahaan asing yang beroperasi diwilayah Negara tersebut. Apabila ada hasil produksi perusahaan asing yang beroperasi diwilayah Negara Indonesia, harus dikurangkan. Sebenarnya perbedaan PDB dengan PNB terletak pada net factor income saja.Jika GDP lebih besar dari GNP, maka penanaman modal asing lebih besar dari penanaman modal Negara tersebut diluar negeri. Keadaan seperti ini merupakan indikasi bahwa Negara itu belum meluaskan usahanya ke luar negeri dan masih menerima banyak modal dari l uar negeri. Sebaliknya, jika GDP lebih kecil dari GNP biasanya Negara itu mampu menanamkan modal lebih banyak di luar negeri daripada menerima modal asing dari luar negeri. Produk nasional Bruto merupakan pendapatan nasional yang diperoleh melalui pendekatan metode pengeluaran.

3)         Produk Nasional Neto (Net National Product)
Produk Nasional neto (NNP) adalah GNP dikurangi depresiasi atau penyusutan yang disebut juga replacement dari barang modal. Replacement atau penggantian barang modal/penyusutan bagi peralatan produksi yang terpakai dalam proses produksi umumnya bersifat taksiran sehingga mungkin saja kurang tepat dan dapat menimbulkan kesalahan meskipun relative kecil.
Berikut rumus untuk mengetahui NNP :
 NNP = GNP – Penyusutan (Replacement)

4)         Pendapatan nasional Neto (Net National Income)
Pendapatan Nasional Neto (NNI) adalah pendapatan yang dihitung menurut jumlah balas jasa yang diterima oleh masyarakat sebagai pemilik faktor produksi. Besarnya NNi dapat diperoleh dari NNP dikurangi pajak tidak langsung. Pajak tidak langsung adalah pajak yang bebannya dapat dialihkan kepada pihak lain, contoh pajak penjualan, pajak hadiah, pajak impor, bea ekspor, dan cukai- cukai.
Berikut rumus untuk mencari NNI :    
NNI = NNP – Pajak Tidak Langung
Namun bila terdapat depresiasi atas suatu kegiatan produksi maka NNP akan dikurangi pula dengan jumlah depresiasi tersebut. hal ini dikarenakan setiap kegiatan produksi pasti akan diikuti penyusutan dari berbagai sector yang terkait didalamnya.


5)         Pendapatan Perseorangan (Personal Income)
Pendapatan perseorangan (Personal Income)adalah jumlah pendapatan yang diterima oleh setiap orang dalam masyarakat, termasuk pendapatan yang diperoleh tanpa melakukan kegiatan apapun. Pendapatan perseorangan juga menghitung pembayaran transfer (transfer payment). Transfer payment adalah penerimaan-penerimaan yang bukan merupakan balas jasa produksi tahun ini, melainkan diambil dari sebagian pendapatan nasional tahun lalu, contoh pembayaran dana pensiunan, tunjangan sosial bagi para pengangguran, bekas pejuang, bunga utang pemerintah, dan sebagainya. Untuk mendapatkan jumlah pendapatan perseorangan, terlebih dahulu NNI harus dikurangi dengan :
a.       pajak laba perusahaan (pajak yang dibayar setiap badan usaha kepada pemerintah),
b.      laba yang tidak dibagi (sejumlah laba yang tetap ditahan di dalam perusahaan untuk beberapa tujuan tertentu misalnya keperluan perluasan perusahaan), dan
c.       iuran pensiun (iuran yang dikumpulkan oleh setiap tenaga kerja dan setiap perusahaan dengan maksud untuk dibayarkan kembali setelah tenaga kerja tersebut tidak lagi bekerja (pension). Juga termasuk iuran jaminan sosial serta  iuran asuransi.
Berikut adalah cara untuk mengetahui pendapatan perseorangan (PI) :
PI = NNI – (pajak perusahaan + laba ditahan + iuran jaminan sosial) + transfer payment

6)         Pendapatan yang Dapat Dibelanjakan (Disposable Income)
Pendapatan yang siap dibelanjakan (Disposable Income) adalah pendapatan yang siap untuk dimanfaatkan guna membeli barang dan jasa konsumsi dan selebihnya menjadi tabungan yang disalurkan menjadi investasi. Disposable income ini diperoleh dari personal income (PI) dikurangi dengan pajak langsung. Pajak langsung (direct tax) adalah pajak yang bebannya tidak dapat dialihkan kepada pihak lain, artinya harus langsung ditanggung oleh wajib pajak, contohnya pajak pendapatan. Berikut adalah cara untuk mengetahui pendapatan yang dapat dibelanjakan (Disposable Income) :
Disposable income = Personal Income – Direct tax (Pajak Pengahasilan)



II)                Penghitungan Pendapatan Nasional
Seperti yang telah diuraikan sebelumnya pendapatan nasional bisa saja berbentuk PDB atau GNP. Dalam perhitungannya, kedua unsur ini tidak dibedakan secara jelas. Namun biasanya orang hanya akan menghitung PDB atau GDP karena GNP dapat diperoleh dengan menambahkan PDB atau GDP dengan net income from aboard. Untuk menghitung pendapatan nasional dapat digunakan tiga metode yaitu:
a.       Pendekatan Produksi
Penghitungan pendapatan nasional dengan pendapatan produksi adalah dengan menghitung jumlah produksi masing – masing sector ekonomi kemudian dijumlahkan. Metode ini dapat juga dilakukan dengan cara keseluruhan nilai tambah dari semua sector kegiatan ekonomi. Ketika menghitung pendapatan nasional harus dihindarin terjadinya perhitungan ganda. Oleh karena itu, pendekatan produksi diperoleh dengan menjumlahkan nilai tambah (bukan nilai jual) seluruh barang dan jasa yang dihasilkan. Apabila di suatu Negara terdapat beberapa sector, yaitu sector ekstraktif (E), agraris (A), industry (I), niaga/perdagangan (N), dan jasa (J), maka nilai yang diperoleh disebut national income yang dirumuskan sebagai berikut :
NI = E +A + I + N + J 
Penghitungan pendapatan nasional dengan metode produksi ini dedasarkan atas jumlah hasil barang dan jasa yang dihasilkan masyarakat atau negara dalam satu tahun. Semua nilai hasil akhir barang dan jasa tersebut dijumlahkan. Hal ini berarti bahwa pendapatan nasional atas dasar harga pasar (NI) besarnya sama dengan produk nasional atas dasar harga pasar. Nilai pendapatan nasional diperoleh dengan cara menjumlahkan nilai – nilai tambahan yang diciptakan oleh tiap – tiap sector yang ada dalam perekonomian. Seluruh nilai tambahan yang diciptakan dalam suatu sector merupakan nilai produksi dari sector tersebut yang disumbangkan kepada pendapatan nasional. Selain untuk menunjukkan besarnya kontribusi dari tiap –tiap sector ekonomi kepada pendapatan nasional, penghitungan dengan cara produksi dilakukan hanya dengan menjumlahkan niulai – nilai tambahan yang diciptakan adalah dengan tujuan untuk menghindari penghitungan 2 kali.
b.      Pendekatan Pendapatan
Pendapatan nasional ditentukan dengan menjumlahkan pendapatan yang diperoleh para pekerja, pendapatan para pengusaha, dan pendapatan pemilik modal yang dapat berupa upah atau gaji, bunga modal, dan laba. Dalam pendekatan pendapatan, PDB atau GDP didefinisikan sebagai total pendapatan dari faktor – faktor produksi yang terlibat dalam proses produksi disuatu Negara dalam periode tertentu.
Menurut Suryana, pendekatan ini dilakukan dengan cara menjumlahkan pendapatan dari faktor – faktor produksi yang digunakan untuk menghasilkan barang dan jasa. Pendapatan yang dihitung adalah pendapatan yang diperoleh oleh mereka yang memiliki faktor – faktor produksi, seperti pemilik modal, pekerja, dan pengusaha. Para pemilik faktor produksi ini masing – masing memperoleh gaji, sewa, bunga modal, dan profit yang dilambangkan dengan wages (w), rent (r), interest (i), dan profit (p). dengan demikian NI dirumuskan :
NI = w + r + i + p
Penghitungan pendapatan nasional dengan metode pendapatan, pada umumnya menggolongkan pendapatan yang diterima sector – sector produksi dengan cara sebagai berikut :
·         Pendapatan para pekerja, yakni gaji dan upah.
·         Pendapatan dari usaha perseorangan (perusahaan perseorangan).
·         Pendapatan dari sewa.
·         Bunga neto, yakni seluruh nilai pembayaran bunga yang dilakukan dikurangi bunga pinjaman konsumsi dan bunga pinjaman pemerintah.
·         Keuntungaan perusahaan.
Bunga pinjaman pemerintah dan bunga pinjaman untuk konsumsi tidak dihitung sebagai bagian dari pendapatan nasioal. Hal ini karena pembayaran bunga tersebut bukanlah bunga yang dibayarkan kepada modal yang dimiliki oleh masyarakat dan perusahaan, yang dipinjamkan dalam kegiatan yang bertujuan untuk melakukan pembentukan modal/investasi. Berdasarkan alasan yang sama bunga yang dibayar oleh konsumen untuk membeli batang – barang konsumsi secara cicilan tidak termasuk sebagai bagian dari pendapatan nasional.
c.       Pendekatan Pengeluaran
Berdasarkan metode ini, pendapatan nasional dapat dihitung dari seluruh pengeluaran yang dilakukan oleh seluruh masyarakat, pengeluaran masyarakat dapat dibedakan sebagai berikut :
·         Pengeluaran konsumsi rumah tangga
·         Pengeluaran konsumsi pemerintah, baik pusat maupun daerah,
·         Pembentukan modal tetap bruto seperti persediaan barang – barang dan alat – alat produksi tahan lama.
·         Ekspor barang dan jasa dikurangi impor barang dan jasa.
Apabila pengluaran konsumsi rumah tangga dilambangkan (C), pengeluaran konsumsi pemerintah dilambangkan (G) pembentukan investasi dilambangkan dengan (I), ekspor barang dan jasa dilambangkan (X), dan impor barang dan jasa dilambangkan dengan (M), maka NI dirumuskan :
PN = C + G + I + (X – M)

2.      Mengapa kita harus menghitung pendapatan nasional setiap tahun?
Adapun manfaat tersebut sebagai berikut:
·         Dapat mengetahui/menelaah struktur ekonomi suatu negara.
·         Dapat membandingkan perekonomian suatu negara, masyarakat bahkan keluarga dari suatu waktu ke waktu lainnya.
·         Dapat membandingkan perekonomian antardaerah.
·         Dapat menghitung atau memperkirakan pendapatan pribadi atau keluarga dalam satu periode tertentu.
Tujuan Perhitungan Pendapatan Nasional :
·         Untuk melihat kemajuan masyarakat dan negara di bidang perekonomian serta melihat pemerataan pembangunan guna mencapai keadilan dan kemakmuran.
·         Untuk memperoleh taksiran akurat tentang nilai barang dan jasa yang dihasilkan suatu   masyarakat dalam satu tahun.
·         Untuk mengkaji dan mengendalikan faktor-faktor yang memengaruhi tingkat perekonomian suatu negara.
·         Untuk membantu membuat rencana dan melaksanakan program pembangunan berjangka guna mencapai tujuan pembangunan nasional.
Faktor yang memengaruhi :
·         Permintaan dan penawaran agregat
Permintaan agregat adalah suatu daftar dari keseluruhan barang dan jasa yang akan dibeli oleh sektor-sektor ekonomi pada berbagai tingkat harga, sedangkan penawaran agregat menunjukkan hubungan antara keseluruhan penawaran barang-barang dan jasa yang ditawarkan oleh perusahaan-perusahaan dengan tingkat harga tertentu.Konsumsi merupakan salah satu faktor yang memengaruhi pendapatan nasional. Jika terjadi perubahan permintaan atau penawaran agregat, maka perubahan tersebut akan menimbulkan perubahan-perubahan pada tingkat harga, tingkat pengangguran dan tingkat kegiatan ekonomi secara keseluruhan. Adanya kenaikan pada permintaan agregat cenderung mengakibatkan kenaikan tingkat harga dan output nasional (pendapatan nasional), yang selanjutnya akan mengurangi tingkat pengangguran. Penurunan pada tingkat penawaran agregat cenderung menaikkan harga, tetapi akan menurunkan output nasional (pendapatan nasional) dan menambah pengangguran.
·         Konsumsi dan tabungan
Konsumsi adalah pengeluaran total untuk memperoleh barang-barang dan jasa dalam suatu perekonomian dalam jangka waktu tertentu (biasanya satu tahun), sedangkan tabungan (saving) adalah bagian dari pendapatan yang tidak dikeluarkan untuk konsumsi. Antara konsumsi, pendapatan, dan tabungan sangat erat hubungannya. Hal ini dapat kita lihat dari pendapat Keynes yang dikenal dengan psychological consumption yang membahas tingkah laku masyarakat dalam konsumsi jika dihubungkan dengan pendapatan.
·         Investasi
Pengeluaran untuk investasi merupakan salah satu komponen penting dari pengeluaran agrerat

3.      Apa yang dimaksud dengan pendapatan perkapita?
Pengertian pendapatan perkapita adalah pendapatan rata-rata penduduk, oleh sebab itu untuk memperoleh pendapatan perkapita pada suatu tahun, yang harus dilakukan adalah membagi pendapatan nasional pada tahun itu dengan jumlah penduduk pada tahun yang sama. Pendapatan perkapita juga sering digunakan sebagai indikator pembangunan suatu negara untuk membedakan tingkat kemajuan ekonomi antara negara-negara maju dengan negara sedang berkembang. Dengan kata lain selain pendapatan per kapita bisa memberikan gambaran tentang laju pertumbuhan kesejahteraan masyarakat di berbagai negara juga dapat menggambarkan perubahan corak perbedaan tingkat kesejahteraan masyarakat yang sudah terjadi diantara berbagai Negara. Secara matematis, rumus perhitungan pendapatan per kapita adalah
Pendapatan per kapita tahun n (IPCn) = Pendapatan Nasional Bruto tahun n  (GNPn) / Jumlah Penduduk tahun n (Pn)
Pendapatan per kapita (per capita income) adalah pendapatan rata-rata penduduk suatu negara pada suatu periode tertentu, yang biasanya satu tahun. Pendapatan per kapita bisa juga diartikan sebagai jumlah dari nilai barang dan jasa rata-rata yang tersedia bagi setiap penduduk suatu negara pada suatu periode tertentu. Pendapatan per kapita diperoleh dari pendapatan nasional pada tahun tertentu dibagi dengan jumlah penduduk suatu negara pada tahun tersebut.


«  Kegunaan Pendapatan Per Kapita
Sebagai indikator ekonomi yang mengukur tingkat kemakmuran penduduk suatu negara, pendapatan per kapita di hitung secara berkala (Periodik) biasanya satu tahun. Manfaat dari perhitungan pendapatan perkapita antara lain adalah sebagai berikut :
ü  Untuk melihat tingkat perbandingan kesejahteraan masyarakat suatu negara dari tahun ke tahun.
ü  Sebagai data pebandingan kesejahteraan suatu negara dengan negara lain. Dari pendapatan per kapita masing – masing negara dapat di lihat tingkst kesejahteraan tiap negara.
ü  Sebagai perbandingan tingkat standar hidup suatu negara dengan negara lainnya. Dengan mengambil dasar pendapatan perkapita dari tahun ke tahun, dapat di simpulkan apakah pendapatan per kapita suatu negara rendah (bawah), sedang atau tinggi.
ü  Sebagai data untuk mengabil kebijakan di bidang ekonomi. Pendapatan per kapita dapat di gunakan sebagai bahan pertimbangan untuk mengambil langkah di bidang ekonomi.


«  Perbandingan pertumbuhan GNP Negara Maju dan Negara Berkembang
Didasarkan atas beberapa kriteria, di dalam mengelompokkan Negara-negara sebagai negara maju atau berkembang. Ketujuh indikator tersebut adalah:
1.      Pendapatan Nasional Perkapita (Gross National Product/GNP)
GNP sebagai patokan yaitu dengan cara membagi antara jumlah keseluruhan pendatan negara pertahun dengan jumlah seluruh penduduk negara tersebut.
Apabila hasil baginya lebih dari 10.000 dolar Amerika Serikat (U.S $ 10.000), maka negara tersebut dapat dikelompokkan sebagai negara maju.
Sedangkan apabila kurang dari 80 dolar Amerika Serikat (U.S $ 80), maka dikelompokkan ke dalam negara sedang berkembang.
2.      Struktur mata pencaarian dari angkatan kerja.
Jika presentase angkata kerja pada sektor yang memproduksi bahan makanan pokok lebih besar, maka negara tersebut dikelompokkan sebagai negara sedang berkembang.Sedangkan apabila prosentase angkata kerja pada sektor jasa lebih besar, maka Negara tersebut dikelompokkan sebagai negara maju.

3.      Produktifitas per-tenaga kerja.
Produktivitas tenaga perkerja ditentukan dengan cara keseluruhan produksi selama satu tahun dibagi dengan jumlah seluruh angkatan kerja. Apabila produktivitas perangkatan kerja tinggi maka tergolong negara maju, demikian sebaliknya.
4.      Pengunaan energi per-orang.
Jika tingkat penggunaan tenaga listrik dan bentuk energi lainnya nya tinggi, maka tingkat perkembangan nasionalnya tinggi (negara maju). Namun demikian, indikator ini tidak bersifat mutlak karena bergantung pada kondisi iklim negara yang bersangkutan.
5.      Fasilitas transportasi dan komunikasi
Parameter ini ditentukan dengan cara mengetahui indeks perkapita dari pengukuran jalan kereta api, jalan raya, hubungan udara, telepon, radio, televisi, dan sebaginya. Jika indeksnya makin tinggi, maka makin tinggi pula tingkat perkembangan nasional negara tersebut.
6.      Pengunaan metal yang telah diolah.
Hal ini ditentukan oleh jumlah bahan-bahan metal seperti : besi, baja, tembaga, alumunium dan logam lainnya yang digunakan penduduk selama setahun tertentu. Semakin banyak jumlah yang digunakan, maka semakin tinggi tingkat perkembangan nasional negara tersebut.
7.      Penduduk melek huruf, tingkat penggunaan kalori perorang, presentase pendapatan keluarga yang digunakan untuk membeli bahan makanan, ataupun jumlah tabungan perkapita. Adapula sumber lain yang membedakan suatu negara tergolong ke dalam kelompok negara maju atau negara berkembang berdasarkan aspek kependudukannya. Suatu negara dikelompokkan ke dalam kelompok negara berkembang, jika negara tersebut memiliki ciri-ciri kependudukan sebagai berikut:
·      Tingkat pertumbuhan penduduk tinggi
·      Tingkat pendapatan, pendidikan dan pelayanan kesehatan yang rendah, ketimpangan pendapatan yang mencolok, sehingga standar hidup pun rendah
·      Angka ketergantungan penduduk tinggi
·      Angka pengangguran baik nyata maupun terselubung tinggi
·      Tingkat produktivitas rendah
·      Ketergantungan pendapatan sangat bertumpu pada sektor pertanian dan ekspor bahan-     bahan mentah.
·      Pengelolaan informasi sangat terbatas dan pasar tidak sempurna
·      Aspek hubungan internasionalnya sangat rapuh
Sedangkan ciri-ciri kependudukan negara maju adalah sebagai berikut:
·      Tingkat pertumbuhan penduduknya rendah
·      Persebaran penduduk terkonsentrasi di daerah perkotaan
·      Tingkat kelahiran dan kematian penduduknya rendah
·      Tingkat buta huruf rendah
·      Tingkat harapan hidupnya tinggi
·      Pendapatan perkapitanya tinggi
·      Penduduk wanita berstatus kawin di atas 19 tahun dan banyak menggunakan alat kontrasepsi.
Pada tahun 1997 Bank Dunia (World Bank) membagi negara-negara di dunia berdasarkan tingkat pendapatan (income perkapita) menjadi empat kelompok, yaitu:
·      Negara-negara berpendapatan rendah (low income) dengan GNP perkaitanya < U.S $785
·      Negara berpendapatan menengah (middleincome) dengan GNP perkapitanya antara U.S $ 785 – 3.125
·      Negara berpendapatan menengah tinmggi (upper middle income) dengan GNP perkapitanya antara U.S $ 3.125 – 9.655
·      Negara berpendapatan tinggi (high income) GNP perkapitanya > U.S $ 9.656

4.      Bagaimana cara memperbesar pendapatan perkapita?
1.      Meningkatkan pengolahan dan pengelolaan sumber daya alam yang ada.
2.      Meningkatkan kemampuan bidang teknologi agar mampu mengolah sendiri sumber daya alam yang dimiliki bangsa Indonesia.
3.      Memperkecil pertambahan penduduk diantaranya dengan penggalakan program KB dan peningkatan pendidikan.
4.      Memperbanyak hasil produksi baik produksi pertanian, pertambangan, perindustrian, perdagangan maupun fasilitas jasa (pelayanan)
5.      Memperluas lapangan kerja agar jumlah pengangguran tiap tahun selalu berkurang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar